ysb-sumenep
Label
- Benarkah kita kikir? (1)
- Fenomena Prediksi (1)
- Kita dan kebahagiaan (1)
- Mengapa pamahaman syariat jika ditinjau dari pemahaman tarekat terbalik? (1)
- Mengenal rasa dalam ruhani (ruh) 1 (1)
- Mengenal Rasa Dalam Ruhani (ruh) 2 (habis) (1)
- Nadham (1)
- Nur Muhammad (1)
- Pemikiran dan musyahadah (1)
- pengertian khusyu' dalam thariqah (1)
- Shalat Sunnah Rajab Dalam AL-GHUNYAH (1)
- terjemah bebas nadham (1)
YSB Korwil Sumenep
Terima Kasih
Senin, 12 April 2010
Mengenal Rasa Dalam Ruhani (ruh) Bagian 1
10.24 |
Diposting oleh
Abdul Mun'im Achmad
Kalau kita sedang melakukan dzikir jahr, maka yang kita dapat rasakan adalah tiga rasa yaitu rasa di mulut, hati dan pikiran, semua itu dapat di cerna dengan tiga rasa yang berlainan. Tapi bukan itulah yang akan kita bahas, tapi semua itu sedikit mengingatkan agar kita lebih peka lagi pada rasa. Yang akan kita bahas adalah rasa-rasa pada ruhani yang dapat kita rasakan dalam hati, semua rasa dalam semua tingkatan ruhani adalah sama-sama tidak kelihatan. Kalau pada posting terdahulu kita kenal dengan ruh jasmani, maka kita dapat merasakan adanya ruh tersebut dengan cara mencubit badan kita sendiri, apa yang dapat kita rasakan? Maka pasti jawabannya adalah sakit pada tempat yang dicubit tadi, maka rasa itu menunjukkan bahwa ruh jasmani itu menetap ada jasmani (badan) kita.
Sekarang masalah ruh jasmani yang mempunyai rasa yang diberi tugas amaliah yang wajib dari Allah yaitu melaksanakan kewajiban syari'at tanpa syirik, riya' sum'ah dan semua yang ada dalam ilmu akhlaq termasuk juga dzikir jahr, maka rasa akan lebih dalam dan dapat merasakan bahwa ia berada dalam alam mulki (alam kasat mata) dan terus berproses lagi sehingga rasa itu berpindah alam dari alam mulki ke alam malakut yakni alam rasa dari para malaikat, pada perpindahan ini terjadi masa transisi yang kita kenal dengan fana', kenapa ada masa transisi? Karena bingungnya rasa yang baru mengenal alam baru. Contohnya kalau kita datang ke Jakarta dan sebelumnya kita belum pernah sampai ke Jakarta maka kita akan kebingungan, dan kebingungan itu akan menghilang tergantung pada usaha orangnya. Alam malakut itu sudah masuk dalam lingkup ruh rahmani. Tanda yang dapat kita rasa dari rahmani adalah rasa gembira atau rasa sedih, itulah sebagian tanda dari adanya ruh rahmani. Dan dalam hati ini kita dapat merasakan ilham dari Allah, yakni segala yang berupa jawaban dari Allah atau dari apapun yang menjadi pertanyaan kita atau bukan, akan dapat diterima oleh hati. sebagaimana firman Allah :
Contohnya ketika kita akan terjerumus dalam suatu kemaksiatan maka apa yang dapat kita rasakan pertama kali? Tentunya adanya rasa tidak terimanya hati untuk melakukan kemaksiatan tersebut, itu terjadi secara spontan. Akan tetapi kebanyakan orang yang tidak peka pada rasa dalam hati, akan dikalahkan oleh akal yang di kemudikan oleh syaitan sehingga dapat melakukan kemaksiatan tersebut. Semua ini didapat bukan karena ilmunya yang banyak atau sekolah yang tinggi, tetapi semunya dapat diraih hanya dengan dzikir yang telah di talqinkan. Wallahu a'lam!
Sekarang masalah ruh jasmani yang mempunyai rasa yang diberi tugas amaliah yang wajib dari Allah yaitu melaksanakan kewajiban syari'at tanpa syirik, riya' sum'ah dan semua yang ada dalam ilmu akhlaq termasuk juga dzikir jahr, maka rasa akan lebih dalam dan dapat merasakan bahwa ia berada dalam alam mulki (alam kasat mata) dan terus berproses lagi sehingga rasa itu berpindah alam dari alam mulki ke alam malakut yakni alam rasa dari para malaikat, pada perpindahan ini terjadi masa transisi yang kita kenal dengan fana', kenapa ada masa transisi? Karena bingungnya rasa yang baru mengenal alam baru. Contohnya kalau kita datang ke Jakarta dan sebelumnya kita belum pernah sampai ke Jakarta maka kita akan kebingungan, dan kebingungan itu akan menghilang tergantung pada usaha orangnya. Alam malakut itu sudah masuk dalam lingkup ruh rahmani. Tanda yang dapat kita rasa dari rahmani adalah rasa gembira atau rasa sedih, itulah sebagian tanda dari adanya ruh rahmani. Dan dalam hati ini kita dapat merasakan ilham dari Allah, yakni segala yang berupa jawaban dari Allah atau dari apapun yang menjadi pertanyaan kita atau bukan, akan dapat diterima oleh hati. sebagaimana firman Allah :
فَأَلْهَمَهاَ فُجُوْرَهاَ وَ تَقْواَهاَ
Dan aku ilhamkan padanya (hati), jelek-jeleknya dan baik-baiknya (taqwa)Contohnya ketika kita akan terjerumus dalam suatu kemaksiatan maka apa yang dapat kita rasakan pertama kali? Tentunya adanya rasa tidak terimanya hati untuk melakukan kemaksiatan tersebut, itu terjadi secara spontan. Akan tetapi kebanyakan orang yang tidak peka pada rasa dalam hati, akan dikalahkan oleh akal yang di kemudikan oleh syaitan sehingga dapat melakukan kemaksiatan tersebut. Semua ini didapat bukan karena ilmunya yang banyak atau sekolah yang tinggi, tetapi semunya dapat diraih hanya dengan dzikir yang telah di talqinkan. Wallahu a'lam!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar