ysb-sumenep
Label
- Benarkah kita kikir? (1)
- Fenomena Prediksi (1)
- Kita dan kebahagiaan (1)
- Mengapa pamahaman syariat jika ditinjau dari pemahaman tarekat terbalik? (1)
- Mengenal rasa dalam ruhani (ruh) 1 (1)
- Mengenal Rasa Dalam Ruhani (ruh) 2 (habis) (1)
- Nadham (1)
- Nur Muhammad (1)
- Pemikiran dan musyahadah (1)
- pengertian khusyu' dalam thariqah (1)
- Shalat Sunnah Rajab Dalam AL-GHUNYAH (1)
- terjemah bebas nadham (1)
YSB Korwil Sumenep
Fenomena prediksi
Sepeninggalan fisik Guru Mursyid kita, sebagian dari ikhwan kita ada yang mulai memprediksi siapa pengganti beliau? semoga ini tidak menjadi perpecahan. amin!
Dengan timbulnya fenomena prediksi ini, saya sebagai penulis hanya menuliskan dari hasil rekaman pertanyaan ikhwan dimadura kepada salah satu Wakil Talqin. dan saya menuliskannya dengan ringkas untuk ikhwan dan akhawat TQN PP. Suryalaya sebagai berikut:
Sebagian ulama shufi berpendapat yang arti bebasnya "seandainya budak habasyi yang ditunjuk guru untuk menggantikannya maka kita sebagai murid harus tunduk dan patuh padanya, karena Allahlah yang akan menambahkan kekurangannya" di dalam Al Quran Allah mengumpamakannya dengan kisah thalut yang oleh Allah ditaqdirkann menjadi raja, sedang thalut adalah penggembala kambing yang miskin yang di jauhi oleh kaumnya. tapi dalam perjalanan untuk memerangi jalut Allah menyempurnakan ilmunya dengan mengilhamkan padanya disaat melewati sungai pengikutnya diharuskan melewati sungai tanpa meminum airnya padahal mereka dalam kehausan, dan sebagian banyak dari mereka meminum air sungai (mengabaikan perintah) kecuali sedikit, akan tetapi dari yang sedikit itulah Allah melimpahkan kemenangan atas Thalut dan pengikutnya! dari sana mungkin kita dapat memahami siapapun orang yang ditunjuk pangersa Guru Mursyid kita, maka dengan sepenuh hati harus patuh, dan jika tidak ada, maka kita harus melestarikan TQN Suryalaya hingga hari qiamat. semoga Allah tetap melindungi Ikhwan dan akhwat dari perpecahan Amien! ." Wa'tashimuu bi hablillah"
Shalat Sunnah Rajab Dalam AL-GHUNYAH
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
SHALAT SUNNAT RAJBIYYAH.
- KETERANGAN
Rasulullah SAW. bersabda yang artinya bahwa orang yang melaksanakan Shalat Rajab 1- Diampuni dosanya oleh Allah 2- Diberi pahala sebagaimana pahala orang puasa di bulan rajab. 3- Dicatat sebagai orang yang shalat terus sampai tahun yang akan dating. 4- Dalam setiap hari mendapat pahalanya orang yang mati syahid di perang badar. 5- Bila orang yang melaksanakan shalat rajab tersebut puasa maka setiap hitungan hari puasanya mendapat nilai ibadah satu tahun. 6- Allah menaikkan seribu derajat bagi yang melaksanakan sharat tersebut. 7- Jika seseorang melakukan puasa sebulan dan melaksanakan shalat tersebut maka Allah akan memberikan 1- Selamat dari neraka. 2- Dimasukkan kedalam Surga. 3- Dekat dengan Allah.
Inilah keterangan yang di uraikan Tuan Guru Kita Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani Qs. Dalam kitab "الغنية لطالبي طريق الحق"
- TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT RAJAB.
Jumlah keseluruhan shalat rajab adalah tiga puluh rakaat yang dilaksanakan tiga kali yaitu sepuluh rakaat pada tanggal 1. Sepuluh rakaat berikutnya pada tanggal15 dan sepuluh rakaat berikutnya pada tanggal 30.
Niat shalat rajab :
أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Pada setiap rakaat setelah membaca Fatihah membaca Surat Al-Kafirun dan Al- Ikhlas masing-masing 3x
Doa yang dibaca setelah melaksanakan shalat rajab pada tanggal 1 adalah:
لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَيَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ. اللهم لاَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَيَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدِّ.
Tidak ada batasan untuk membaca doa tersebut diatas.
Doa yang dibaca setelah melaksanakan shalat rajab pada tanggal 15 adalah:
لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَيَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ. اِلهًا واَحِدًا صَمَدًا فَرْدًا وِتْرًا لَمْ يَتَّخِذْصَاحِبَةً وَلاَوَلَدًا
Tidak ada batasan untuk membaca doa tersebut diatas.
Doa yang dibaca setelah melaksanakan shalat rajab pada tanggal 30 adalah:
لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَيَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ. وَصَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Tidak ada batasan untuk membaca doa tersebut diatas.
Hendaknya setiap selesai membaca doa, mengusap wajah dengan kedua telapak tangan kita.
Penting juga untuk kita laksanakan di bulan rajab, adalah shalat raghaib ((صلاة رغائب Tata cara shalat tersebut sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الرَّغَائِبِ ⁄ لِشَهْرِ رَجَبَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Setiap rakaat setelah membaca Fatihah membaca Surat Al-Qadr 3x dan Surat Al-Ikhlas 12x. Shalat Raghaib dilaksanakan sebanyak 12 rakaat 6x salam.
Setelah melaksanakan Shalat Raghaib, kemudian membaca :
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى ألِهِ وَسَلِّمْ
Sebanyak 70x, kemudian dilanjutkan dengan sujud. Dalam sujud membaca :
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Sebanyak 70x, lalu duduk dan membaca :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمْ فَاءِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزِالأَعْظَمْ
Sebanyak 70x, kemudian dilanjutkan dengan sujud. Dalam sujud membaca :
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Sebanyak 70x, lalu sebelum bangun dari sujud, mohon kepada Allah apa yang menjadi hajat kita Insyaallah hajatnya terkabul. Amin!
Wirid yang dibaca setiap setelah Maghrib dibulan rajab. Dari tanggal 1 sampai 10 membaca :
سُبْحَانَ اللهِ الْحَيُّ الْقَيُّوْمِ
Sebanyak 100x, dan dari tanggal 11 sampai 20 membaca :
سُبْحَانَ اللهِ اْلأَحَدِالصَّمَدِ
Sebanyak 100x, serta dari tanggal 21 sampai tanggal 30 membaca :
سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ
Sebanyak 100x.
Nur Muhammad
Dikala Nabiyullah Adam 'Alaihis salam diciptakan oleh Allah menjadi manusia, ruh pertama yang ditiupkan pada jasad nabi adam, maka tidaklah ia berupa makhluq yang punya kelebihan dari makhluq lainnya baik malaikat, jin, hewan dan lainnya. Karena ruh itu adalah ruh kehidupan. tapi ketika Allah meniupkan ruh kedua sebagaimana firman-Nya
فَاِذاَ سَوَّيْتُ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُوْحِيْ
dan ruh rahmani ini terus turun temurun pada setiap manusia yang dilahirkan kedunia. banyak orang tak merasa apalagi menjaga Nur Muhammad yang berada pada masing-masing manusia. maka dari itulah Para ulama terdahulu khususnya ulama shufi menerangkan dalam kitab-kitabnya. bahwa sesuai kreterianya, Ruh Rahmani atau Nur Muhammad itu adalah "RASA DALAM HATI" yang meliputi keinginan hati (bukan keinginan nafsu) yang selalu mengajak pada kebaikan. sedangkan Ruh Jasad meliputi keinginan jasadiyah (keinginan nafsu) yang selalu mengajak kejelakan atau kebaikan yg bersifat sementara. sebagian besar dari kita tidak dapat membedakan kedua keinginan tersebut! sehingga keinginan nafsu dikatakan dar hati yang paling dalam, ataupun sebaliknya. tapi kita tidak boleh kecil hati karena Alhamdulillah kita dalam pembelajaran akan hal itu. karena hanya dengan dan bantuan Guru Mursyid kita dan barokah para guru yang tercantum dalam silsilah TQN, kita InsyaAllah cepat dapat merasakan dan membedakan dari kedua keinginan tersebut. Amien Ya Mujiibas Saailiin!